Perbedaan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab


Memilih jurusan sering kali menjadi masalah yang membingungkan bagi para lulusan Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Khusus bagi para peminat rumpun ilmu bahasa dan sastra, salah satu kebingungan yang biasanya muncul adalah memilih antara jurusan pendidikan atau sastra murni. Termasuk para lulusan yang berminat dengan kajian bahasa Arab, pertanyaan yang sering kali muncul adalah apa perbedaan jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab.

Sesuai dengan namanya, baik jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab, sama-sama mempelajari bahasa Arab sebagai objek utama pembelajaran. Keduanya bertujuan mencetak sarjana yang terampil dalam menggunakan bahasa Arab, baik pada tataran keilmuan maupun tataran praktis seperti komunikasi. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar terkait kurikulum, capaian pembelajaran lulusan, dan pengalaman belajar.

Agar lebih tahu perbedaan jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab, berikut saya paparkan perbedaannya. 

1. Berbeda Rumpun Ilmu

Di perguruan tinggi, jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab dianggap sebagai dua rumpun ilmu yang berbeda. Oleh karena itu, di perguruan tinggi baik universitas maupun institut, kedua jurusan tersebut bernaung di fakultas yang berbeda. Pendidikan Bahasa Arab termasuk rumpun ilmu pendidikan. Di perguruan tinggi seperti universitas atau institut, Pendidikan Bahasa Arab biasanya masuk dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), sedangkan Sastra Arab biasanya berada di bawah Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya. Nama fakultas bisa jadi berbeda antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lain. Misalnya, di perguruan tinggi agama Islam (PTAI), FKIP lebih dikenal dengan Fakultas Tarbiyah, sedangkan Fakultas Sastra biasanya disebut Fakultas Adab.

2. Berbeda Capaian Pembelajaran

Meskipun sama-sama mempelajari bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab memiliki capaian pembelajaran yang berbeda. Capaian pembelajaran adalah kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik (mahasiswa) selama berkuliah sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing jurusan. Capaian pembelajaran pada Jurusan Pendidikan Bahasa Arab umumnya adalah agar mahasiswa memiliki kemampuan pedagogik di bidang bahasa Arab. Artinya, mahasiswa dituntut bisa mengajarkan bahasa Arab yang dipelajarinya dalam bentuk kegiatan pembelajaran setelah dia lulus. Dengan kata lain, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab mencetak lulusannya menjadi seorang guru bahasa Arab yang terampil dan cakap dalam mengajarkan keterampilan bahasa Arab yang dimilikinya.

Adapun capaian pembelajaran pada Jurusan Sastra Arab umumnya adalah agar mahasiswa memiliki kemampuan teoretis dan praktis dalam bidang bahasa, sastra, dan kebudayaan Arab. Bahasa Arab yang dipelajari mahasiswa Sastra Arab menjadi "alat" yang digunakan untuk mengkaji masalah-masalah kebahasaan (linguistik), sastra, dan budaya Arab. Dengan demikian, pembelajaran di Sastra Arab menuntut lulusannya untuk mengenal baik kebudayaan Arab sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan kebudayaan tersebut, seperti bahasa yang digunakan masyarakatnya dan produk budaya lainnya, termasuk karya-karya sastra yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut.

3. Berbeda Kurikulum

Karena berbeda capaian pembelajaran yang dimilikinya, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab memiliki struktur kurikulum yang berbeda pula. Pada dasarnya, kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran telah mengacu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagai acuan kurikulum standar. Hanya saja, setiap kampus diberi keleluasaan untuk mengimplementasikan kurikulum tersebut ke dalam bentuk mata kuliah-mata kuliah yang bisa jadi berbeda antara satu lembaga dengan lembaga lain.

Mata kuliah yang disajikan dalam Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di berbagai perguruan tinggi tentu bisa jadi berbeda satu sama lain. Hanya saja, beberapa mata kuliah yang "wajib" diberikan kepada mahasiswa sesuai dengan standar nasional yaitu beragam kemahiran bahasa Arab yang terdiri atas kemampuan menyimak (istima'), kemampuan membaca (qira`ah), kemampuan menulis (kitaabah), dan kemampuan berbicara (kalaam). Ilmu bahasa Arab yang wajib dipelajari juga mencakup Nahwu, Sharaf, Balaghah, dan sebagainya. Mata kuliah khas lainnya adalah mata kuliah yang berkaitan dengan pedagogik (kemampuan mengajar), seperti: dasar-dasar pendidikan, metode pengajaran bahasa Arab, psikologi pendidikan, pengembangan kurikulum, micro teaching, dan berbagai mata kuliah lain yang menunjang keterampilan mengajar.

Adapun mata kuliah di Jurusan Sastra Arab juga mengajarkan kemahiran bahasa Arab seperti disebutkan di atas, yaitu kemampuan menyimak (istima'), kemampuan membaca (qira`ah), kemampuan menulis (kitaabah), dan kemampuan berbicara (kalaam). Ilmu bahasa Arab yang wajib dipelajari juga mencakup NahwuSharafBalaghah, dan sebagainya. Namun, mata kuliah yang khas dipelajari di Sastra Arab adalah mata kuliah yang mengkaji masalah kebahasaan secara lebih mendalam seperti: Linguistik (ilmu bahasa), Semantik (ilmu tentang makna), Pragmatik (ilmu tentang penggunaan bahasa), dan sebagainya. Ada pula mata kuliah kesastraan, seperti: Teori Sastra, Kritik Sastra, Sastra Bandingan, dan sebagainya. Selain itu, dipelajari juga mata kuliah yang berkenaan dengan kebudayaan Arab atau Timur Tengah. Misalnya, di Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret, dipelajari mata kuliah Sosiologi Masyarakat Timur Tengah dan Kebudayaan Timur Tengah.

4. Berbeda Profil Lulusan

Perbedaan-perbedaan yang dijelaskan di atas, seperti desain kurikulum, capaian pembelajaran, dan rumpun ilmu bermuara pada perbedaan berikutnya, yaitu profil lulusan yang dicetak Jurusan Pendididikan Bahasa Arab dan Sastra Arab. Profil lulusan atau biasa dikenal sebagai prospek pekerjaan adalah bidang-bidang pekerjaan yang diharapkan bisa dicapai oleh para lulusan sesuai dengan ilmu-ilmu yang telah dibekali selama perkuliahan. Tentu, profil lulusan itu tidak bersifat mutlak karena pada akhirnya yang menentukan karier seseorang adalah kemampuan, minat, peluang, dan keberuntungan orang tersebut. 

Sebagaimana disebutkan di awal, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab mencetak lulusan untuk menjadi seorang pendidik. Kategori pendidik bisa jadi adalah guru di berbagai tingkatan pendidikan, pengajar bahasa Arab independen, pengajar kursus, pengajar bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) khususnya untuk penutur bahasa Arab, dan profesi lain yang bergerak di bidang pengajaran. Hanya saja, setiap lembaga biasanya membekali mahasiswanya dengan keterampilan tambahan sehingga dimungkinkan para lulusan Pendidikan Bahasa Arab juga bisa bekerja sebagai penerjemah, penulis naskah (script writer), dan sebagainya. Lulusannya juga bisa melanjutkan studi ke Pascasarjana (S-2) sehingga berkesempatan menjadi dosen.

Adapun profil lulusan yang dihasilkan Jurusan Sastra Arab adalah peneliti bahasa, sastra, dan kebudayaan Arab yang bekerja di berbagai lembaga penelitian seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kantor Badan Bahasa, lembaga penelitian pemerintah atau independen, dan sebagainya. Bekal keterampilan praktisnya juga memungkinkan lulusan Sastra Arab menjadi seorang penerjemah, interpreter, dan sebagainya. Lulusan Sastra Arab juga bisa mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) jika ingin menjadi guru yang tersertifikasi dan melanjutkan studi ke Pascasarjana (S-2) jika ingin menjadi seorang dosen.


Kesimpulan

Demikian beberapa perbedaan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab. Terlepas dari perbedaan tersebut, kedua jurusan tersebut pada hakikatnya sama-sama menghasilkan lulusan yang unggul dan berkompeten dalam bidang bahasa Arab. Hanya saja, kedua jurusan tersebut memiliki desain kurikulum, capaian pembelajaran, dan profil lulusan yang berbeda. Oleh karena itu, keduanya dianggap sebagai dua rumpun ilmu yang berbeda.

Pada akhirnya, setiap lulusan MA, SMA, atau SMK yang berniat mengkaji lebih dalam ilmu bahasa Arab di tingkat perguruan tinggi semoga tidak bingung lagi untuk memilih dan menentukan antara jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab. Tinggal tentukan minat dan profesi apa yang diinginkan kelak setelah lulus kuliah dari peguruan tinggi. Selain itu, banyak mencari informasi di portal web jurusan yang diinginkan, misalnya website Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret dan sebagainya. Selamat memilih!

Posting Komentar

0 Komentar